20 September 2008

NASEHAT SUCI

NASEHAT SUCI BUDDHA CI KUNG
" Sepanjang hidup sudah diatur oleh takdir, apa yang mau dimohon "
" Hari ini tidak tahu kejadian besok apa yang perlu dikuatirkan "
"Tidak menghormati orang tua tetapi menghormati junjungan dunia, apa arti penghormatan itu"
"Kakak beradik berasal dari satu hawa, apalah yang perlu diperebutkan"
"Anak cucu kita mempunyai rejeki masing-masing , apa yang perlu dicemaskan"
"Mana mungkin manusia tidak pernah bernasib baik, untuk apa tergesa-gesa"
"Manusia di dunia sulit mendapatkan kebahagiaan, mengapa harus sedih"
"Berpakaianlah yang sederhana dan sopan, untuk apa berpameran"
"Bagaimanapun lezatnya makanan , hanya sebatas lidah, mengapa harus rakus"
"Setelah meninggal tiada satu sen pun yang dibawa, mengapa harus pelit"
"Pendahulunya yang memupuk, penerusnya yang memetik, apalah yang diperebutkan"
"Mendapatkannya mudah hilangnya pun mudah, mengapa harus serakah"
"Tiga jengkal diatas kita ada dewa, mengapa harus berbohong"
"Kemewahan dan kemuliaan seperti sekuntum bunga, apalah yang perlu disombongkan"
"Kekayaan dan kemuliaan seseorang sudah dirintis sejak kehidupan lampaunya, untuk apa iri hati"
"Di kehidupan lampau tidak membina diri, Kehidupan sekarang menderita , mengapa harus mengeluh"
"Orang berjudi tidak akan ada hasil yang baik, untuk apa main judi"
"Membina rumah tangga dengan rajin dan hemat melebihi memohon bantuan orang lain, mengapa harus
boros"
"Kalau saling membalas dendam, kapan akan berakhir, mengapa harus bermusuhan"
"Urusan di dunia bagaikan bermain catur, apalah yang perlu diperhitungkan"
"Orang pintar kadang kala disesatkan oleh kepintarannya sendiri, mengapa harus licik"
"Berdusta akan mengikis habis rejeki seumur hidup, mengapa harus berdusta"
"Segala kesalahpahaman akhirnya jernih juga, mengapa harus saling menyalahkan"
"Tiada seorang pun yang terbebas dari masalah, mengapa harus saling menyalahkan"
"Goa nurani ada di dalam hati bukan di gunung, apalah yang mau dicari"
"Menganiaya orang adalah malapetaka, mengampuni orang adalah rejeki, apalah yang mau diramal"
"Sekali ajal datang segala urusan akan berakhir, apalah yang terus disibukkan"