20 September 2008

KHOTBAH PENIMBUNAN HARTA KEKAYAAN

Walaupun harta seseorang ditimbun dalam-dalam di dasar sebuah sumur, dengan tujuan apabila suatu saat diperlukan untuk suatu pertolongan maka harta yang disimpan itu akan dapat digunakannya. Atau ia berpikir, "Untuk pembebasanku dari kemarahan Raja atau untuk uang tebusan bila aku ditahan sebagai sandera atau untuk melunasi hutang-hutang bila dalam keadaan sulit atau mengalami musibah". Inilah alasan-alasan seseorang untuk menimbun hartanya. Meskipun hartanya ditimbun dalam-dalam di dasar sumur, sama sekali tidak akan mencukupi semua kebutuhannya untuk selama-lamanya.

Jika timbunan harta itu berpindah tempat, atau dia lupa dengan tanda-tandanya atau bilaNaga-Naga mengambilnya atau Yakkha-Yakkha mencurinya. Mungkin juga timbunan harta itu dicuri oleh sanak keluarganya atau ia tidak menjaganya dengan baik atau bila buah Kamma baiknya telah habis, semua hartanya pun akan lenyap.

Gemar berdana dan memiliki moral yang baik, dapat menahan nafsu indriya serta mempunyai pengendalian diri adalah timbunan "Harta Yang Terbaik", bagi seorang wanita maupun pria. Harta tersebut dapat diperoleh dengan berbuat kebajikan kepada Cetiya-Cetiya atau kepada Sangha, kepada orang lain atau para tamu, kepada Ibu dan Ayah atau kepada orang yang lebih tua.

Inilah harta yang disimpan paling sempurna, tidak mungkin hilang, tidak mungkin ditinggalkan walaupun suatu saat akan meninggal, ia tetap akan membawanya.

Tak ada seorangpun yang dapat mengambil harta itu. Perampok-perampok pun tidak dapat merampasnya. Oleh karena itu, lakukanlah perbuatan-perbuatan bajik. Karena inilah harta yang paling baik. Inilah harta yang sangat memuaskan, yang diinginkan oleh para dewa dan manusia. Dengan buah jasa yang ditimbunnya, maka apa yang diinginkan akan tercapai.

Wajah cantik dan suara merdu, kemolekan dan kejelitaan, kekuasaan dan pengikut,semuanya diperoleh berkat buah kebajikannya. Kedaulatan dan kekuasaan kerajaan besar, Kebahagiaan seorang Raja Cakkhavati atau kekuasaan Dewa di alam Surga, semuanya itu diperoleh berkat buah kebajikannya.

Setiap kejayaan manusia, setiap kebahagiaan Surga, bahkan Nibbana, semuanya itu diperoleh berkat buah kebajikkannya, memiliki sahabat-sahabat sejati, memiliki kebijaksanaan dan mencapai pembebasan, semuanya itu diperoleh berkat buah kebajikannya.

Memiliki pengetahuan untuk mencapai pembebasan. mencapai kesempurnaan sebagai seorang siswa, menjadi Pacceka Buddha atau Samma Sambuddha, semuanya itu diperoleh berkat buah kebajikannya.

Demikian besarnya hasil yang diperoleh dari buah kebajikkannya, oleh karena itu orang Bijaksana bertekad untuk menimbun "Harta Kebajikannya".


" NEITHER FIRE NOR WIND, BIRTH NOR DEATH CAN ERASE OUR GOOD DEEDS "

Ketika kematian menjemput saya.. saya tidak dapat membawaharta-harta berharga yang telah saya kumpulkan, saya tidak dapat membawa orang-orang yang saya kasihi, saya tidak dapat membawa barang-barang yang saya senangi..

Ketika kematian menjemput yang saya bawa hanyalah perbuatan baik dan dosa-dosa saya..


" THOUSANDS OF CANDLES CAN BE LIGHTED FROM A SINGLE CANDLE, AND THE LIFE OF THE CANDLE WILL NOT BE SHORTENED. HAPPINESS NEVER DECREASES BY BEING SHARED "